PDM Kabupaten Indramayu - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Indramayu
.: Home > Artikel

Homepage

PENJELASAN RSIJ PONDOK KOPI: COVID-19 DI INDONESIA, GEJALA, PENULARAN, RAPID TEST DAN CARA MENJAGA DIRI

.: Home > Artikel > PDM
02 Mei 2020 02:43 WIB
Dibaca: 1302
Penulis : Admin

  

KLIK YOUTUBE 1                                                        KLIK YOUTUBE 2

 

FASE YANG DILALUI PASIEN COVID-19 BISA SEMBUH
 

Penjelasan dr. Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P. dari RSI Jakarta Pondok Kopi.



Menjaga diri agar tidak terserang Covid-19


Saat kuman (virus) memasuki tubuh manusia, kuman akan menyerang. Tetapi dia bisa gagal menyerang, ketika manusia memiliki imunitas humoral (cairan tubuh) yang baik. Kuman yang mau masuk ke dalam tubuh itu dihalang-halangi oleh imunitas humoral.

 

Pada saat 0 sampai 7 hari pertama, tubuh manusia belum mempunyai “pasukan pembunuh” (imunitas tubuh) yang akan melawan dan melumpuhkan kuman ini. Tubuh kita hanya bisa menghalang-halangi saja dengan imunitas humoral..  

 

Imunitas humoral yang baik dapat diperoleh dengan memenuhi beberapa perilaku berikut:

 

1. Tidak telat makan, kualitas dan kuantitas makanan terjaga

2. Tidak terlalu capek dalam beraktivitas.

3. Tidurnya (istirahat) cukup

4. Tidak STRES, cemas. 

5. Setengah jam berjemur di sinar matahari dengan olah raga ringan.

6. Hindari polusi. 

 

 

Penderita yang terinfeksi corona virus di Indonesia masih terus terjadi peningkatan yang menandakan penularan penyakit ini masih terjadi di masyarakat. Tercatat lebih dari 33 provinsi di Indonesia terdapat pasien yang terinfeksi corona virus. 

 

Apa itu coronavirus?

Corona virus yang menginfeksi tubuh manusia akan menyebabkan penyakit pada salluran nafas, Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus dapat menyebakan infeksi seriaus seperti  Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). COVID-19 merupakan coronavirus jenis baru yang menginfeksi dan menjadi pandemic di dunia. COVID-19 pertama kali terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.


 

Apa saja gejala COVID-19?

Gejala-gejala COVID-19 yang perlu kita kenali adalah:

  • Demam
  • Rasa lelah/letih
  • Batuk kering, pada beberapa orang  mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek
  • Ssakit tenggorokan
  • Gangguan pernafasan seperti sesak.

 

Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.

 

Bagaimana cara COVID-19 menyebar?

COVID-19 dapat menyebar melalui percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19.


Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala?

 

Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal.

 

Apa yang dapat saya lakukan untuk melindungi diri saya dan mencegah penyebaran penyakit ini?

Beberapa langkah pencegahan untuk  mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara:

1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alcohol untuk membunuh virus di tangan Anda.

2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin untuk menghindari terhirup percikan ini.


3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut karena tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.

4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.


5. Tetaplah tinggal di rumah , langkah ini juga melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas) dan upayakan hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut.

 

 
CARA PENULARAN COVID-19

 

Cara penularan covid 19 dapat terjadi dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Saat ini penularan telah terjadi penularan antar manusia yang menjadi pandemi. Tercatat telah 165 negara terjangkit penyakit ini.

 

Apakah saya harus khawatir tentang COVID-19?

Penyakit yang disebabkan infeksi COVID-19 pada umumnya bersifat ringan terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang baik. Namun, infeksi ini tetap dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar 1 dari 5 orang yang terjangkit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tindakan yang terpenting adalah rajin mencuci tangan secara menyeluruh dan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin.


Siapa yang berisiko menderita penyakit serius?

Sampai dengan saat ini, kelompok yang berisiko adalah para lansia dan orang-orang yang sudah memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker atau diabetes) terindikasi mengalami sakit yang lebih parah.

 

Apakah antibiotik efektif mencegah dan menangani COVID-19?

Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus, melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID-19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak efektif.

  

Apakah ada vaksin, obat atau perawatan untuk COVID-19?

Belum ada. Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Cara paling efektif melindungi diri dan orang lain dari COVID-19 adalah sering mencuci tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

 

Perlukah saya mengenakan masker untuk melindungi diri saya?

Kenakan masker  untuk menghindari penularan dari percikan. gunakan masker secara bijak, untuk masyarakat dapat menggunakan masker bahan.
WHO menyarankan agar masker medis digunakan secara bijak, sehingga pemborosan tidak terjadi dan masker tidak disalahgunakan.

 

Cara mengenakan, menggunakan, melepas dan membuang masker

1. Ingat, masker medis  sebaiknya hanya digunakan oleh tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.
2. Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
3. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
4. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
5. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
6. Letakkan masker di wajah Anda. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

7. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
8. Setelah digunakan, lepas masker; lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
9. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
10. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker – gunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau, jika tangan terlihat kotor, cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

 

Berapa lama masa inkubasi COVID-19?

Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala penyakit. Pada umumnya masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari, umumnya sekitar lima hari.

 

Berapa lama virus ini bertahan di atas permukaan benda?

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya. Penelitian coronavirus mengindikasikan bahwa coronavirus dapat bertahan di permukaan antara beberapa jam hingga beberapa hari.

 


RAPID TEST COVID-19

 

Laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi melayani pemeriksaan rapid test Rapid Test atau tes cepat COVID-19 adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

perlu diketahui tes cepat dapat diperuntukkan untuk OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan dapat dilakukan untuk menentukan status kesehatannya karena sangat berisiko tinggi penularan dari pasien covid 19.

rapid test sebagai pemeriksaan skrining bukanlah untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19 sedangkan untuk memastikan  diagnose melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

 

Apa yang dimaksud OTG, ODP dan PDP ?

  • OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.
  •   
  • ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu orang yang sedang dipantau karena
  • Orang demam (≥380C), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk dan
  • dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)

 

  • PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah
  • Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat) DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal
  • Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
  • Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan

 

Dalam pemeriksaan rapid test dan PCR terdapat bebrapa perbedaan  baik secara prosedur maupun interpretasi . Beberapa perbedaan mendasar antara rapid test dan PCR (swab test) yang harus kita pahami adalah:

 

Rapid Test

  • Parameter uji: Imunoglobin dalam darah
  • Keluar hasil: Hitungan menit
  • Akurasi: Tidak akurat
  • Sarana uji: Bisa di mana saja
  •  

Swab Test

  • Parameter uji: DNA virus corona
  • Keluar hasil: 2-7 hari
  • Akurasi: Sangat akurat
  • Sarana uji: Harus laboratorium BSL 2

 

 

Apa manfaat rapid test dan swab test?

Keduanya sama-sama digunakan untuk menguji virus corona, nyatanya fungsi rapid test dan swab test sangat berbeda. Rapid test merupakan tes (secara massal) yang berfungsi untuk screening potensi kasus positif virus corona di masyarakat. Sementara, swab test berfungsi sebagai standar diagnostik virus corona yang dianjurkan WHO (World Health Organization).

 

Bagimana metode dan alat yang digunakan?

Rapid test mengunakan metode pengujian dilakukan secara massal dengan menggunakan sampel darah. Sampel darah kemudian dicek menggunakan Rapid Test Kit (alat tes darah berbentuk mirip alat tes kehamilan) untuk melihat adanya reaksi antibodi (zat imunoglobulin) yang terbentuk ketika terserang virus

Sedangkan pada swab test (uji kerik), metode pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel swab spesimen dari tenggorokan, mulut atau hidung. Setelahnya, akan dilakukan serangkaian tes pada sampel swab tersebut menggunakan metode bernama PCR (Polymerase Chain Reaction). Dengan metode ini, dapat terlihat melihat ada atau tidaknya DNA virus corona pada sampel tersebut.

 

Waktu test atau lama pengujian sample?

Lama pengujian rapid test tergolong singkat. Umumnya hasilnya dapat diketahui sekitar 10-15 menit setelah pengujian. Sedangkan pada swab test, lama pengujian memerlukan waktu 2 – 7 hari.

 

Tingkat Akurasi Hasil Tes?

Hasil rapid test tergolong kurang  akurat jika dibandingkan dengan swab test yang disebabkan  antibodi tidak langsung terbentuk meski kita telah terinfeksi virus Corona. Pembentukan antibodi butuh waktu setidaknya 7 hari sejak terinfeksi.

Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona walupun pada bebrapa kasus di temukan hasil rapid test yang non reaktif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona. Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif/negatif, sebaiknya dilakukan test ulang 7-10 hari setelahnya.

Pasien disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.

Namun bila hasil rapid test reaktif (+) perlu dilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Selama menunggu hasil PCR, Anda harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari. Kita perlu memahami bahwa hasil reaktif/positif dari rapid test tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. 

Jaga kondisi kesehatan dan ikuti anjuran pemerintan untuk tetap melakukan social dan physical distancing serta cuci tangan dan gunakan masker . Bila muncul gejala segera hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline COVID-19 untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

 

Unit Laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi:

Telp :021-29809000 / 021-8630654   Ext: 2104

Marketing: 021-29809000 / 021-8630654   Ext: 1319

                  Etty Suharty  0818142112

 

Referensi:

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

https://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi

https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-rapid-test-untuk-virus-corona

 

 

 

sumber artikel: http://rumahsakitislam.com/


Tags: COVID-19DIINDONESIA , RSIJPONDOKKOPI , dr.RahmadiIwanGuntoro , Sp.P.
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : WAWASAN COVID-19

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website